Nabi Ibrahim adalah putera Aazar )Tarih(
bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin
Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S. Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama "Faddam A'ram"
dalam kerajaan "Babylon" yang pada waktu itu diperintah oleh seorang
raja bernama "Namrud bin Kan'aan." Kerajaan Babylon pada masa itu
termasuk kerajaan yang makmur rakyat hidup senang, sejahtera dalam
keadaan serba cukup sandang maupun pangan serta sarana yang menjadi
keperluan pertumbuhan jasmani.
Akan
tetapi tingkatan hidup rohani mereka masih berada di tingkat jahiliyah.
Persembahan mereka adalah patung-patung yang mereka pahat sendiri dari
batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah. Raja mereka Namrud bin
Kan'aan menjalankan tampuk pemerintahnya dengan tangan besi dan
kekuasaan mutlak. Semua kehendaknya harus terlaksana dan segala
perintahnya merupakan undang-undang yang tidak dapat dilanggar.
Semasa
remajanya Nabi Ibrahim sering disuruh ayahnya keliling kota menjajakan
patung-patung buatannya namun karena iman dan tauhid yang telah
diilhamkan oleh Tuhan kepadanya ia tidak bersemangat untuk menjajakan
barang-barang itu bahkan secara mengejek ia menawarkan patung-patung
ayahnya kepada calon pembeli dengan kata-kata: "Siapakah yang akan
membeli patung-patung yang tidak berguna bagi siapapun ini? "